Bulan April menjadi bulan yang paling kelam yang khusus dirasakan oleh
tim Biancoceleste dan dunia olahraga pada umumnya.
Lazio telah kehilangan beberapa element penting untuk sejarah klub yang
bermarkas di ibukota Italia.Lazio telah kehilangan pemain legendaris “Long
Jhon” Chinaglia dan uga pemain masa depan Lazio Mirko Fersini, dan beberapa
hari yang lalu Ibunda Paolo Di Canio pun telah wafat, yang terakhir adalah
berita berkabung bagi seluruh insan sepakbola di Italia, saat pemain Livorno
Mirko Fersini meninggal.
Penyampaian duka yang sangat dalam ini disampaikan Firmani saat diwawancari oleh Radiosei.
Penyampaian duka yang sangat dalam ini disampaikan Firmani saat diwawancari oleh Radiosei.
Saat Firmani di tanya tentang Lazio, Firmani mengatakan bahwa sangat
sulit meninggalkan Lazio, namun jika ingin terus berkarya seselit apapun harus
di mulai dari awal. Dan Firmani selalu berharap, Lazio dapat mencapai tujuan
yakni lolos kualifikasi UCL musim depan.
Bermain di Seri A liga terketat mengajarkan bahwa setiap pertandingan
itu tidaklah mudah mencapai kemenangan. Lazio berhasil mengambil poin penting
ketika berhasil mengalahkan Napoli, tapi justru kehilangan poin ketika kalah
dari Bologna dan Catania.
Dan untuk 2 pertandingan ke depan, Lazio akan menghadapi lawan yang
relatif mudah, Lecce dan Novara, seharusnya Lazio dapat memanfaatkan moment
tersebut untuk dapat mengunci posisi ke 3.
Saat di tanya soal masa depan nya , Fabi Firmani mengatakan bahwa
Firmani akan mencoba menjadi pelatih. Firmani tidak pernah merasa depresi saat
jarang diturunkan saat menjadi pemain, dan dia masih memiliki rasa antusias
yang sangat luar biasa untuk masa depannya.